Reviens.id, Purworejo – Detik-detik menjelang pengumuman siapa saja para juara dalam ajang bergengsi Kompetensi Sains Nasional 2020 membuat Nabila Talitha Sari (14th) sedikit tegang. Namun dengan Bundanya selalu berada di sampingnya, setidaknya merasa nyaman sambil menyimak layar laptop.
“Saya bersama Bunda sudah siap di depan laptop sejak sekitar pukul 15.00 WIB dari saat diumumkan peraih Medali Perunggu dan Perak kok nama saya belum muncul, sudah penuh harap untuk dapat salah satunya….namun pas belum disebut..eh ada foto saya di sana..dan alkhamdullillah dapat Medali Emas..seneng banget rasanya!” kata Nabila membuka obrola bersama Reviens.id di rumahnya yang asri kawasan Loano.
Nabila berhasil meraih Medali Emas Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020 tingkat SMP untuk Mapel IPS.
Sosok Nabila boleh jadi merupakan sosok ideal generasi Milenial yang matang menjawab tantangan jaman yang serba cepat dan instan. Bayangkan diera medos dengan smartphone apa saja seperti di genggaman tangan, siswi siswi kelas IX A SMP Negeri 2 Purworejo ini tak lantas larut dalam arus godaan yang dijanjikan oleh smartphone.
Budaya Literasi memang lekat pada dirinya masih saja membuat Nabila merasa nyaman membagi waktu untuk belajar, mengaji dan bermain bersama teman-temannya.
Ketika banyak anak remaja seusinya larut dalam berbagai aksi surfing di dunia maya, main game online seperti Mobile Legend atau PubG dan sebagainya yang cenderung membuat sikap “antisosial” dan “terkurung” dalam asyiknya dunia maya, Nabila tak termasuk di dalamnya.
“Saya cukup bisa mengukur diri, kapan bermain dengan temen-teman yang “real” membagi waktu untuk belajar, bermain medsos, saya juga bukan merasa anak kutu buku!” katanya serius menjelaskan sosok dirinya.
Baginya medsos justru buat mencari informasi dan referensi penunjang aktifitas diiriya sebagai pelajar. Lewat akun Instagramnya @nabilatalittha, dirinya merasa leluasa bersurfing mencari tahu informasi dan isu-isu aktual dunia dan politik ataupun berita viral yang bisa digunakan sebagai bahan referensi pengetahuan.
Saat minta difollow, Reviens.id mencatat ada 1.002 follower dan postingan foto malah kosong.
“Saya kadang merasa tak siap untuk berbalas komen dengan teman-teman di IG, kan kadang menyita waktu untuk membalas satu-satu, jadi ya jarang posting dan komen.” kata Nabila beralasan.
Di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dirinya menjabat sebagai Ketua Seksi Bidang I yang membidangi soal aktifitas Kerohanian.
Membaca Novel menjadi salah satu cara membunuh waktu dan belajar merangkai kata buatnya. “Saya sering diantar Bunda ke toko buku Gramedia untuk sekedar mencari buku novel buat bacaan.”
Dari sedikit interview dengan Reviens.id terlihat Nabila cukup pintar menjawab berbagai pertanyaan dengan rangkaian kata dan kalimat terdengar diplomatis dan matang untuk anak seusianya.
Kedua orang tuanya, Andi Handogo-Istiqomah cukup demokratis dalam memahami karakter putri pertamanya ini. “Sejak SD Nabila memang lebih tekun belajar, kami jarang memaksa ini itu dan berdiam di rumah, sejak kelas 3 SD pula putri saya ini selalu meraih ranking 1!” kata Istiqomah.
Pernah suatu saat hujan deras, bundanya berpikir untuk sekali-kali tak datang ke rumah guru les privatenya, namun Nabila tetap merengek untuk minta didampingi ke sana.
Kakak dari Rasya Ghani Kamajaya ini berusaha konsisten mematuhi jadwal yang telah disepakatinya dengan guru privatenya.
Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM mengalungkan medali emas kepada Nabila, Rabu (20/01/2021). Nabila sukses meraih medali emas setelah menduduki peringkat kelima, pada ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2020 tingkat SMP untuk mata pelajaran (mapel) IPS.
Bertempat di Ruang Bupati Purworejo, Nabila menerima penghargaan didampingi Kepala Dindikpora Sukmo Widi Harwanto SH MM, Kabag Humas dan Protokol Setda Rita Purnama SSTP MM, dan guru pendamping.
Bupati menyampaikan selamat kepada Nabila yang telah meraih medali emas KSN 2020. Dirinya berharap kedepan Nabila dapat semakin lebih baik dan dapat mempertahankan prestasi yang telah diraih.
“Pemkab selalu memberikan dukungan terhadap majunya dunia pendidikan di Purworejo. Mudah-mudahan apa yang telah diraih Nabila dapat menjadi contoh bagi pelajar lainnya,” kata Bupati.
Secara nasional, medali emas untuk masing-masing mapel yang dilombakan dalam KSN diambil peringkat 1 hingga 10. Prestasi yang diraih Nabila telah menambah daftar panjang prestasi yang diraih SMP N 2 Purworejo selama ini.
Sementara itu, Nabila mengatakan jika dirinya telah lama melakukan persiapan matang untuk mengikuti lomba yang sebenarnya telah dimulai pada bulan Maret 2020. Namun karena pandemi, pelaksanaan lomba diundur pada bulan September-November 2020.
Nabila yang bercita cita menjadi Dokter Anestesi tetap saja bersahaja dan bersahabat dengan teman-teman di sekolahnya.
Sementara itu saat dihubungi Reviens.id via smarthphone untuk interview, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Purworejo Yosiyanti Wahyuningtyas MPd, hanya membalas, “Mohon maaf, beritanya sudah banyak sekali pak!” (agam)
Discussion about this post