Reviens Purworejo – Dalam rangka Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, Paguyuban Wayah Bagelen (PWB) bersama warga dan berbagai komuninita se-kecamatan Bagelen mengadakan Napak Tilas Merdeka Menoreh Bagelen ke-2, Sabtu (15/08/2020).
Menurut Dwi Santoso, ketua korwil Bagelen PWB tujuan diadakan kegaiatan ini adalah untuk mengingat kembali semangat gerilya para pejuang 45 di dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah.
“Misinya adalah menumbuhkan rasa dan jiwa semangat juang membangun masyarakat Bagelen Raya dengan mengedepankan rasa persatuan dan gotong-royong demi tercapainya masyarakat Bagelen yang sejahtera, maju, bermartabat dan berintegritas”, ungkapnya.
Adapun titik kumpul napak tilas ini berada di balaidesa Kemanukan, dan berakhir di benteng Pendem Kalimaro desa Bapangsari (17.32 WIB). Dengan begitu para peserta napak tilas harus menempuh Jarak sekitat 35 KM.
Rute dan pos: Start Balaidesa Kemanukan (08.00), Pos 1 Petilasan Lowo Ijo, Pos 2 Masjid Sijo (11.30-12-30) ishoma, Pos 3 Damar Wulan, Pos 4 Patrol Ketitan (14.30-15.00) shalat ashar
Pos 5.Gardu Ngargo, Pos 6 finish beteng pendem kalimaro Bapangsari. Sedangkan peserta hadir 15 personil.
Dwi Santoso berharap agar kedepannya napak tilas ini bisa kita agendakan rutin setiap menjelang hari kemerdekaan RI, semacam tri lomba juang lintas alam atau lintas menoreh. “Peserta lomba bisa dari karang taruna desa, sekolah-sekolah dan instansi se-kecamatan Bagelen / kabupaten Purworejo. Dalam hal ini PWB sebagai fasilitator, dan yang menghandel kegiatan lomba, kita serahkan kepada karang taruna desa atau karang taruna kecamatan Bagelen. Ini sebagai bentuk upaya PWB memberdayakan potensi pemuda desa Bagelen”, tambahnya kepada Reviens.
“Dengan adanya agenda napak tilas tahunan ini mudah-mudahan bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan dimana tiap-tiap pos pemberhentian peserta ada tempat wisata yang dikelola atau usaha kuliner (produk UMKM desa) yang dijual oleh warga sekitar”, pungkasnya.
Ibu Rita selaku peserta napak tipas mengungkapkan, acara Napak tilas sangat bagus untuk menumbuhkan jiwa pejuang cinta tanah air. “Kita jadi tau bagaimana susahnya para pejuang dahulu dalam mempertahankan bumi Indonesia melewati jalan-jalan terjal, hutan belantara. Kita bisa memotivasi generasi muda untuk terus berjuang, karena walaupun Indonesia sudah merdeka, tetapi kita tetap masih terus berjuang dalam mengembangkan potensi yang ada di bumi Indonesia khususnya tanah Bagelen”, jelasnya.
Menurut ibu Rita untuk waktu pelaksanaan masih harus ditingkatkan masalah kedisiplinan waktu, karena menyangkut jarak tempuh yg lumayan cukup jauh dan Medan yang terjal.
Dalam kesempatan lain Lurah Desa Semono, Bapak Marsono yang juga menjadi peserta, serta salah satu inisiator napak tilas ini menjelaskan bahwa penting kegiatan ini untuk memotivasi warga masyarakat wilayah kecamatan Bagelen, baik anak-anak, pemuda dan orang tua serta pemerintah setempat untuk semangat berkarya dengan cara mengelola potensi alam sekitar yang ada dengan tidak merusak alam, serta memberikan contoh semangat cinta pada bumi Bagelen.
“Memupuk rasa semangat persatuan dan kesatuan, bekerja sama, gotong royong, rasa saling memiliki, saling mengisi, rasa kebersamaan dan harapan segera bisa terwujud untuk kemajuan bumi Bagelen”, tambahnya.
Menurut Tatan Sutandi Babinsa Koramil Bagelen, kagiatan ini sangat bagus untuk menggugah para remaja agar ikut berpartisipasi dalam memeperjuangkan kemerdekaan, sekaligus mengajak para pemuda untuk menumbuhkan rasa jiwa juang, jiwa korsa khususnya di wilayah Bagelen, umumnya di Purworejo.(cc)
Discussion about this post