Reviens.id, Purworejo – Puluhan kader perempuan dari berbagai organisasi seperti TP PKK dan Pos Yandu Desa Sokoagung, Kecamatan Bagelen mengikuti Pelatihan Boga di Gedung Aula kantor desa setempat, (18-19/8).
Pelatihan yang mendatangkan nara sumber Johana Suminar dan asisten Agustyana dan Helmi Gunawan dari LPKS Berkah Abadi berjalan dengan lancar dan dialogis. Banyak pertanyaan dan argumen positif untuk memberdayakan perempuan terlontar di sini.
Kepala Desa Sokoagung, Triwanto sangat mengapresiasi semangat para ibu mengikuti presentasi dari narasumber.
“Harapaan saya selaku kepala desa, dengan mengikuti acara ini mereka bisa segera bisa mempraktikakan skillnya memenuhi pesanan dan order hingga ada pemasukan untuk menambah kesejahteraan keluarga!” kata Triwanto kepada Reviens.id.
Beberapa bahan baku untuk pembuatan kue dalam pelatihan ini sengaja diambil dari hasil kebun warga Desa Sokoagung, seperti Pathi Irut, Singkong dan Pisang.
Materi selama dua hari itu cukup membuat para ibu senang mendapat ilmu dan skill baru membuat aneka kudapan.
Simak saja aneka kudapan itu, Brownies, Cake Pisang, Cake Tape, Roll Cake, Puding Crispy Tabur Keju, Nugget Singkong, Bolu Semir dan menghias Kue Tart.
Johana Suminar dari LPKS Berkah Abadi menyatakan bahwa para peserta baik dari kader TP PKK, Dasa Wisma dan Pos Yandu diharap mempergunakan skill nya untuk mendukung program pemerintah terkait isu Stunting.
“Mereka bisa membuat makanan bergizi dari bahan sederhana untuk para balita dan kaum Lansia, misal Pisang Ager, Bubur Sumsum dan Bubur Kacang Ijo!” kata Johana Suminar.
Masih menurut Johana, kandungan gizi dari kudapan yang terbuat dari Pathi Irut dalam Puding Crispy mengandung vitamin yang diperlukan ibu hamil untuk mendukung lahirnya generasi unggul dan sehat.
“Ibu-ibu bisa bebas berkreasi saat memenuhi pesanan hantaran pengantin misalnya, Wajik dan Jadah, maupun Jenang semacamnya dibentuk artistik, bentukan Love dalam hantaran Pengantin menambah cita rasa dan ena dilihat.” tambah Johana.
Dalam sebuah dialog, Nur Mujiana, salah satu pendamping para aktifis perempuan desa ini sempat mengajukan ide agar ilmu da skill para peserta bisa di manfaatkan di seputaran desa sendiri khususnya Desa Sokoagung.
“Saya usul bagaimana kalau setiap ada acara apapun yang membutuhkan kue dan kudapan, mbok ibu-ibu peserta ini dilibatkan untuk membuat kuenya, biar terus semangat berkarya dan bisa menambah penghasilan!” kata Nur Mujiana di sambut tepuk tangan para peserta.
“Saya setuju sekali usul seperti ini, ke depan Pemdes pasti akan mengutamakan ibu-ibu untuk pengadaan kue dan makanan kecil saat ada gelaran atau acara apapun di Desa Sokoagung!” sahut Kepala Desa Triwanto menyemangati.
Desa Sokoagung yang terletak di Kecamatan Bagelen ini juga memiliki potensi sebagai penghasil Tanaman Porang sebagai bahan pembuat kosmetik dan obat-obatan.
Potensi yang baik ini tentu menjadi target serius terutama untuk alternatif cara menaikkan kesejahteraan warga desa. Beberapa kali Desa Sokoagung telah menyokong ekspor Porang lewat pengepul di Jawa Timur.(agam)
Discussion about this post