Reviens.id, Kebumen – sebagai insan dewasa yang menyandang gelar mahasiswa suatu tingkatan lebih tinggi dari siswa, secara administratif aktif dan menjalankan pendidikan diperguruan tinggi.
Berbeda dengan siswa, pendekatan pendidikan dalam perguruan tinggi menggunakan pendekatan orang dewasa (andragogy) yang bersifat sukarela dan bebas, jika dalam sekolah belajar karena kewajiban dan sangat bergantung pada guru, berbeda dengan diperguruan tinggi yakni belajar dengan sukarela dan adanya dosen untuk memfasilitasi proses pembelajaran diperguruan tinggi.
Setelah dibekali banyak pengetahuan disekolah, dalam perguruan tinggi mahasiswa menempa dirinya sendiri sebagai calon sarjana, selalu peka dalam melakukan kajian ilmu pengetahuan dan menemukan jati dirinya dengan disiplin pengetahuan yang ditekuninya, diharapkan menjadi calon-calon intelektual karena mahasiswa merupakan cikal bakal sebuah tatanan majunya suatu bangsa.
Pada realitasnya, mahasiswa mempunyai peranan vital dalam keberlangsungan hidup masyarakat yakni arah suatu masyarakat(maju/mundurnya) yaitu ditangan para pemudanya karena mahasiswa memiliki kemampuan yang kompleks agar dapat memberikan sumbangsinya bagi masyarakat lingkup kecil maupun lingkup luas.
Mahasiswa memiliki beberapa peran dan fungsi: Mahasiswa sebagai penjaga nilai kebenaran yang ada dimasyarakat berfikir secara ilmiah tentang nilai-nilai yang dijaga,
Juga sebagai penggerak kearah yang lebih baik yakni sebagai penggagas dan pelaku dalam perubahan dengan berbagai ilmu, gagasan, pengetahuan yang dimilikinya, juga mahasiswa sebagai pengontrol kehidupan sosial, dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa.
Tercatat dilembar sejarah pemuda bangsa indonesia mulai tahun 1908 hingga yang begitu terkenangnya dalam sejarah mahasiswa yakni peristiwa penurunan rezim soeharto tahun 1998.
melihat dari peran dan fungsi
banyak hal yang diemban ketika menjadi mahasiswa dan perlu proses yang sangat keras dan panjang. Seperti yang sering didengar perkataan Tan Malaka “terbentur, terbentur, terbentuk, dan terbentuk”.
Bahwa untuk menjadi orang yang berhasil harus melewati proses yang panjang dan keras.
“tolak ukur kemajuan bangsa ada ditangan pemudanya”
(cut/pal)
Discussion about this post