Purworejo-Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) menjadi salah satu program unggulan dalam rangka pemanfaatan lahan pekerangan dari hulu sampai hilir.
Didalamnya lekat dengan kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat. Pengadaan bibit tanaman, demplot, pertanaman sampai pasca panen serta marketing. Ini semua diharap bisa mendukung ketahanan pangan baik dalam skala besar maupun kecil.
Dari yang hanya mencukupi kebutuhan anggota KWT (Kelompok Wanita Tani) misalnya, juga bisa menyangga kebutuhan pangan diluar anggota bahkan menambah pendapatan. Dengan memanfaat lahan tidur, tanah sejengkal di sekitar rumah, serta lahan kosong yang terlihat tak produktif, program ini sangat memberi kontribusi nyata.
Salah satunya KWT Anggrek Asri yang beralamat di Perumahan Pepabri Kelurahan Borokulon Kecamatan Banyuurip Purworejo dinilai punya kiprah nyata. Selain mampu memenuhi kebutuhan anggotanya, juga punya kontribusi nyata menghijaukan setiap gang yang ada di wilayah tersebut. Bahkan para pembeli secara online sangat menanti hasil panen sayur mayur yang segar, sehat dan subur karena menggunakan pupuk organik.
Kiprahnya yang nyata di tengah kepungan pandemi ini banyak mencuri perhatian banyak kalangan. Salah satunya Ir. Yasid Taufik, MM, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan melakukan kunjungan kerja ke sekretariat KWT Anggrek Asri di Purworejo, Jum’at (13/8)
“Diperkotaan program ini lebih cenderung mengarah Urban Farming yang melibatkan para ibu dan anak-anak muda Karang Taruna, akan kita fasilitasi dengan anggaran untuk bangun rumah bibit, demplot dan pasca panen!” kata Yasid kepada Reviens.id.
Lebih lanjut menurut Yasid, terlebih di masa pandemi tak boleh bepergian jauh, ada anjuran stay at home dan berkerumun. Dengan panen dikebun sekitar rumah bisa mengkonsumsi buat kebutuhan keluarga, sekaligus bisa menjadi komoditas jualan untuk menambah pendapatan keluarga.
“Saya berharap apa yang yang sudah dilakukan oleh KWT Anggrek Asri ini bisa berjalan berkesinambungan, anggaran yang sudah dioperasikan dalam program P2L mampu membuat makin mandiri, tahun depan semoga bantuan anggaran masih bisa makin membuat kiprah KWT ini makin nyata!” katanya mantap.
Yasid didampingi Kasi Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Jateng, Lusia Sri Winarni Susilowati, SE, MSi, menyaksikan secara langsung kinerja para anggota KWT Anggrek Asri.
Dalam kesempatan lain, Wasit Diono, S.Sos Kadinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Purworejo (Dinas PPKP Purworejo) menyatakan bahwa P2L di Kabupaten Purworejo dilakukan di 11 Kelompok Tani termasuk KWT.
“Untuk di desa luas demplot minimal 400 m perseg sedang di kawasan kota minimal 100 m persegi, sementara Kebun Bibit luas minimalnya 20 m persegi baik di desa maupun di kota.”kata Wasit.
Ketua KWT Anggrek Asri, Choirunnisa mengklaim bahwa hasil panen dari kebun sekitar rumah saja mampu memberikan hasil yang cukup marketable. “Banyak yang memesan jauh sebelum panen, Kangkung, Sawi dan aneka sayuran lain, karena kami lebih fresh dan sehat, salah satunya memakai pupuk organik!” kata Nissa panggilan akrab penebar virus positif berkebun ini.
P2L yang memang sudah on the track ini terus digenjot untuk menyokong ketahanan pangan terlebih di masa pandemi. Belum lama Nissa tampil sebagai pembicara dalam Pelatihan Tematik Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) tahun 2021 di Balai Penyuluhan Pertanian Purworejo, menyemangati para ibu anggota KWT untuk berkiprah di kebun sekitar rumah.
“Dari awal saya memang having fun berkebun, apalagi bisa berbagi dengan tetangga sekitar dan orang lain.” tambah perempuan inspiratif yang beberapa kali mendapat penghargaan tak jauh dari bidang pertanian.
Pagggah susanto dapil 6 jateng
“KWT Anggrek Asri ini salah satu KWT yang terpilih mendapat perhatian dan aspirasi dari Komisi IV DPR RI Frasi Golkar, terbukti sudah 3 kali panen sayuran yg bisa hidupi anggota dan kesejahteraan lingkungan.” kata Yoga Trianto Rudito, Tenaga Ahli yang mendampingi.
Discussion about this post