Reviens.id, Purworejo – Ratusan siswa SMU N 6 Purworejo mengikuti Program Serbuan Vaksin yang diselenggarakan oleh Kodim 0708 Purworejo di Gedung Olah Raga Indoor SMU N 6 Purworejo Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa. (14/09).
Serbuan vaksin di buka secara langsung oleh Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol Inf Lukman Hakim dengan di dampingi Kepala Sekolah, Drs. Sukisno, M.M.Pd dan para guru.
Letkol Inf. Lukman Hakim selaku Dandim 0708 Purworejo menyampaikan,
bahwa dalam aksi Serbuan Vaksin dari Kodim 0708 Purworejo mengalokasikan untuk para pelajar di Kabupaten Purworejo salah satunya di SMU N 6 Purworejo.
“Target yang paling sedikit hingga saat ini adalah pelajar dan mahasiswa, makanya dalam Serbuan Vaksinasi Kodim fokus pada anak sekolah dan pesantren,” kata Dandim yang vokalnya nge-Rock ini kepada Reviens.id,
Lebih lanjut, Dandim mengatakan, untuk mensukseskan kegiatan vaksinasi tersebut dari Kodim 0708 juga memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara untuk menghadapi Pandemi Covid-19 ini yaitu dengan menjalankan 5M dan 3T.
“Yang dimaksud 5M yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan menunda mobilitas. Sedangkan 3T yakni, testing dengan memperbanyak tes sweb, tracing kepada orang yang melakukan kontak erat dan treatment dengan isoman atau isoter,” tambahnya.
Dalam serbuan vaksin ini Kodim 0708 Purworejo melibatkan tenaga medis dari Polban 04.08.03 Purworejo dan anggota Koramil jajaran Kodim yang sudah di berikan penataran.
“Kami menghaturkan banyak terima kasih kepada Kodim 0708, yang nyata-nyata membantu sekali dalam kegiatan vaksinasi kepada anak didik kami!” kata Drs. Sukisno, Kepala Sekolah SMA N 6 Purworejo kepada Reviens,id saat ditemui di kantornya.
Tercatat sekitar 475 siswa dari jumlah total 731 siswa SMA N 6 Purworejo mengikuti vaksinasi hari itu.
Menurut Sukisno, sisa dari yang belum tervaksin di sekolah diharapkan masih bisa mengikuti vaksinasi mandiri lewat lingkungan masyarakat ataupun instansi orang tuanya mengingat quota yang ada memang dibatasi.
Acara berjalan dengan tetap mengedepankan Prokes dari tahap awal penjaringan peserta secara online dari 731 anak hanya 475 terjaring terkait jumlah quota yang memang dibatasi.
“Saya meyaksikan anak-anak sangat happy karena tercatat 1 tahun 7 bulan tak ketemu teman dan guru serta lingkungan sekolah, jadi mereka melepas rindu di acara ini!” tambah Sukisno.
Salah seorang anak malah sampai tak tahu letak kamar mandi dikarenakan memang jarang masuk sekolah sepanjang Pandemi Covid-19 ini.
Sukisno lewat Group Media Sosial memang menginstruksikan hanya yang berkepentingan mendesak saja terkait dengan pendidikan yang boleh datang ke sekolah.
“Saya juga berharap anak-anak juga tetap produktif membantu orang tua selain aktif wajib belajar secara virtual dari rumah.” kata Kepala Sekolah yang masih memegang kental kultur Jawa ini.
Menurutnya guru tak bisa digantikan oleh robot karena dalam pembentukan karekater dan kepribadian anak sangat integral dengan fungsi seorang guru.
Dirinya berharap proses belajar mengajar tatap muka semoga segera bisa dilakukan dengan tetap mengedepankan prokes, mengingat soal daya serap siswa dan pembentukan karakter mereka.(agam)
Discussion about this post