Reviens.id, Kebumen – Untuk memenuhi kebutuhan warga yang sedang lock down di salah satu desa di Gombong diketahui murni sumbangan dari warga.
Namun jika ada bantuan dari Pemerintah, pihaknya siap menyalurkan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Kades Semondo Taufiq Hidayat (64) meminta warga jangan mengucilkan warga yang positif, namun harus lebih peduli dan memberikan semangat.
“Warga kami minta untuk tetap tenang dan jangan panik. Selanjutnya kita aktifkan Jogo Tonggo, dimana semua warga wajib peduli dengan warga yang sakit untuk saling membantu,” jelas Taufiq.
Yang menjadi perhatian lain dalam situasi lock down mikro yakni pembuangan sampah infeksius dari keluarga yang tengah menjalani isolasi mandiri diatur betul oleh Pemdes setempat.
Warga yang menjalani Isoman harus mengemasnya dengan aman di dalam plastik selanjutnya pembuangannya diatur sedemikian rupa oleh Pemdes setempat.
Masih di Kecamatan Gombong, di hari yang sama, Desa Wero hari ini menggelar vaksinasi nasional kepada ratusan warga masyarakat.
Polsek Gombong dan Koramil setempat sejak pagi standby di gerai vaksinasi ikut mensukseskan program pemerintah pusat tersebut.
Diketahui, lonjakan angka kasus Covid-19 di Kebumen cukup memprihatinkan. Salah satunya di RT 03 RW 01 Desa Semondo Gombong tercatat 28 warganya positif Covid-19.
Warga setempat akhirnya memutuskan untuk memberlakukan lock down mikro selama 10 hari terhitung hari ini Sabtu 3 Juli 2021.
Portal dipasang warga setempat di jalan masuk ke RT 03 RW 01 Desa Semondo Gombong untuk membatasi warga dari luar daerah yang akan masuk ke daerah tersebut agar lebih waspada.
“Sebelum ada swab masal ada 6 warga yang positif. Setelah ada swab masal, total di RT kami ada 28 warga positif. Dalam satu KK, ada yang positif 3, 2 bahkan lebih,” jelas Martono (56) ketua ketua RW 01 Desa Semanding.
Menurutnya lock down mikro yang diberlakukan di RT 03, bersifat fleksibel. Warga yang masih sehat bisa beraktifitas seperti biasa, namun warga yang positif, satu keluarga wajib isolasi mandiri di dalam rumah.
“Warga yang positif atau yang sedang menjalani Isoman, bisa keluar paling hanya ke depan rumah. Itupun hanya untuk berjemur,” katanya.
Selanjutnya jika warga dari luar akan masuk ke RT tersebut benar-benar akan didata, tentang siapa yang akan ditemui termasuk keperluannya apa.
Untuk mensukseskan lock down mikro, Pemdes setempat menggandeng Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk ikut mengawasi Protokol Kesehatan warga selama lock down.
(min/min)
Discussion about this post